Kisah berikut ini dikutip dari buku "Gifts From The Heart for
Women"
karangan Karen Kingsbury.
Inti ceritanya kira-kira sbb :
Ada pasangan suami isteri yang sudah hidup beberapa lama tetapi belum
mepunyai keturunan. Sejak 10 tahun yang lalu, sang istri terlibat aktif dalam
kegiatan untuk menentang ABORSI,karena menurut pandangannya, aborsi berarti
membunuh seorang bayi.
Setelah bertahun-tahun berumah-tangga, akhirnya sang istri hamil, sehingga
pasangan tersebut sangat bahagia. Mereka menyebarkan kabar baik ini kepada
famili, teman2 dan sahabat2, dan lingkungan sekitarnya. Semua orang ikut
bersukacita dengan mereka. Dokter menemukan bayi kembar dalam perutnya, seorang
bayi laki2 dan perempuan.
Tetapi setelah beberapa bulan, sesuatu yang buruk terjadi. Tetapi bayi
perempuan mengalami kelainan, dan ia mungkin tidak bisa hidup sampai masa
kelahiran tiba. Dan kondisinya juga dapat mempengaruhi kondisi bayi laki2. Jadi
dokter menyarankan untuk dilakukan aborsi, demi untuk sang ibu dan bayi laki2
nya.
Fakta ini membuat keadaan menjadi terbalik. Baik sang suami maupun sang
istri mengalami depressi. Pasangan ini bersikeras untuk tidak menggugurkan bayi
perempuannya (membunuh bayi tsb), tetapi juga kuatir terhadap kesehatan bayi
laki2nya. "Saya bisa merasakan keberadaannya, dia sedang tidur
nyenyak", kata sang ibu di sela tangisannya. Lingkungan sekitarnya
memberikan dukungan moral kepada pasangan tersebut,dengan mengatakan bahwa ini
adalah kehendak Tuhan.
Ketika sang istri semakin mendekatkan diri dengan Tuhan, tiba-tiba dia
tersadar bahwa Tuhan pasti memiliki rencanaNya dibalik semua ini. Hal ini
membuatnya lebih tabah.Pasangan ini berusaha keras untuk menerima fakta ini.
Mereka mencari informasi di internet, pergi ke perpustakaan, bertemu dengan
banyak dokter, untuk mempelajari lebih banyak tentang masalah bayi mereka. Satu
hal yang mereka temukan adalah bahwa mereka tidak sendirian.
Banyak pasangan lainnya yang juga mengalami situasi yang sama, dimana bayi
mereka tidak dapat hidup lama. Mereka juga menemukan bahwa beberapa bayi
akan mampu bertahan hidup, bila mereka mampu memperoleh donor organ dari
bayi lainnya. Sebuah peluang yang sangat langka. Siapa yang mau
mendonorkan organ bayinya ke orang lain ? Jauh sebelum bayi mereka lahir,
pasangan ini menamakan bayinya, Jeffrey dan Anne. Mereka terus bersujud kepada
Tuhan.
Pada mulanya,mereka memohon keajaiban supaya bayinya sembuh. Kemudian
mereka tahu, bahwa mereka seharusnya memohon agar diberikan kekuatan
untuk
menghadapi apapun yang terjadi, karena mereka yakin Tuhan punya rencanaNya
sendiri.
Keajaiban terjadi, dokter mengatakan bahwa Anne cukup sehat untuk
dilahirkan, tetapi ia tidak akan bertahan hidup lebih dari 2 jam. Sang istri
kemudian berdiskusi dengan suaminya, bahwa jika sesuatu yang buruk terjadi pada
Anne, mereka akan mendonorkan organnya. Ada dua bayi yang sedang berjuang hidup
dan sekarat, yang sedang menunggu donor organ bayi. Sekali lagi, pasangan ini
berlinangan air mata. Mereka menangis dalam posisi sebagai orang tua, dimana
mereka bahkan tidak mampu menyelamatkan Anne. Pasangan ini bertekad untuk tabah
menghadapi kenyataan yg akan terjadi.
Hari kelahiran tiba. Sang istri berhasil melahirkan kedua bayinya dengan
selamat. Pada momen yang sangat berharga tersebut, sang suami menggendong Anne
dengan sangat hati-hati, Anne menatap ayahnya, dan tersenyum dengan manis.
Senyuman Anne yang imut tak akan pernah terlupakan dalam hidupnya. Tidak ada
kata2 di dunia ini yang mampu menggambarkan perasaan pasangan tersebut pada
saat itu. Mereka sangat bangga bahwa mereka sudah melakukan pilihan yang tepat
(dengan tidak mengaborsi Anne),mereka sangat bahagia melihat Anne yang begitu
mungil tersenyum pada mereka, mereka sangat sedih karena kebahagiaan ini akan
berakhir dalam beberapa jam saja.
Sungguh tidak ada kata2 yang dapat mewakili perasaan pasangan tersebut.
Mungkin hanya dengan air mata yang terus jatuh mengalir, air mata yang berasal
dari jiwa mereka yang terluka..
Baik sang kakek, nenek, maupun kerabat famili memiliki kesempatan untuk
melihat Anne. Keajaiban terjadi lagi, Anne tetap bertahan hidup setelah lewat 2
jam. Memberikan kesempatan yang lebih banyak bagi keluarga tersebut untuk
saling berbagi kebahagiaan. Tetapi Anne tidak mampu bertahan setelah enam jam.....
Para dokter bekerja cepat untuk melakukan prosedur pendonoran organ.
Setelah beberapa minggu, dokter menghubungi pasangan tsb bahwa donor tsb
berhasil. Dua bayi berhasil diselamatkan dari kematian. Pasangan tersebut
sekarang sadar akan kehendak Tuhan. Walaupun Anne hanya hidup selama 6
jam,
tetapi dia berhasil menyelamatkan dua nyawa. Bagi pasangan tersebut, Anne
adalah pahlawan mereka, dan sang Anne yang mungil akan hidup dalam hati
mereka selamanya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar